Selasa, 01 Juni 2010

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI DALAM KEGIATAN BELAJAR ANAK

PENGARUH KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI DALAM KEGIATAN BELAJAR ANAK
OLEH : HENDRIYANSYAH
NIM . 07.23.08826

ABSTRAK
Kegiatan belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor eksternal yang sangat penting peranannya dalam menentukan kegiatan belajar adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga.

Kata kunci : sosial, ekonomi, keluarga, belajar.

A. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu proses, baik berupa pemindahan maupun penyempurnaan. Sebagai suatu proses akan melibatkan dan mengikutsertakan bermacam - macam komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Perlu diketahui bahwa dalam memahami pengertian pendidikan itu sendiri kita harus memahami bahwa sejak manusia itu ada sebetulnya sudah ada pendidikan, namun dalam prakteknya senantiasa berbeda - beda tergantung pada situasi dan kondisi pada waktu itu.
Pada negara berkembang, pendidikan menjadi perhatian penting bagi masyarakat. Karena dengan adanya pendidikan maka manusia akan bisa berkembang baik cara berfikirnya, pandangan hidup dan budayanya. Pendidikan bisa dilakukan secara formal (sekolah) dan informal (luar sekolah).
Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, guru bertugas sebagai pendidik dan siswa adalah peserta didik. Tugas utama dari peserta didik adalah belajar. Kegiatan belajar dari masing - masing peserta didik berbeda - beda. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut Ngalim Purwanto (1987:106), faktor - faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor individual) dan faktor yang berasal dari luar siswa (faktor sosial). Yang termasuk dalam faktor individual antara lain : faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat - alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.
Sebagaimana dikatakan E. A Gerungan (1981 : 182), keadaan sosial ekonomi keluarga tentulah mempunyai peranan terhadap perkembangan anak apabila kita pikirkan bahwa keadaan perekonomian yang cukup, lingkungan material yang dihadapi dalam keluarganya lebih luas, ia dapat lebih luas memperkembangkan bermacam - macam kecakapan yang tidak didapat apabila tidak adaya alat - alatnya. Hubungan sosial dengan keluarganya pun berlainan coraknya. Apabila keluarganya hidup dalam status sosial yang serba cukup dan kurang mengalami tekanan fundamental seperti hal memperoleh nafkah yang memadai, keluarganya dapat mencurahkan perhatian yang lebih mendalam kepada pendidikan anaknya apabila ia tidak disulitkan perkara - perkara memenuhi kebutuhan primer kehidupan manusia. Dengan keadaan ekonomi yang serba cukup, segala keperluan mengenai pendidikan anaknya juga akan dapat tercukupi seperti penyediaan sarana dan prasarana belajar, pembayaran biaya pendidikan dan tercukupinya berbagai kegiatan yang menunjang pendidikan seperti kursus dan les tambahan.

Orang tua dengan penghasilan yang tinggi akan mampu memenuhi berbagai macam sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar anak. Sebagaimana dikatakan oleh Shochib (1998:21) yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan orang tua semakin berkualitas perhatian yang diberikan kepada anaknya, semakin sibuk orang tua dalam pekerjaan semakin sedikit perhatian yang diberikan kepada anaknya. Semakin banyak penghasilan orang tua semakin mudah memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana belajar anaknya.
Dengan demikian, anak yang hidup dalam lingkungan keluarga dengan penghasilan orang tua yang tinggi, dia akan dengan mudah mendapatkan sarana dan prasarana dalam belajar sehingga kegiatan belajar akan dapat berjalan maksimal. Hal ini berkebalikan dengan anak yang hidup dalam keluarga dengan penghasilan yang sedikit, maka kebutuhan akan sarana prasarana akan terkalahkan oleh kebutuhan lain yang lebih esensial. Anak yang hidup dalam lingkungan sosial ekonomi yang memadai idealnya dapat melakukan kegiatan belajar dengan maksimal sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang bagus. Hal ini berlaku sebaliknya bahwa anak yang hidup dalam kondisi sosial ekonomi kurang memadai ia tidak bisa melakukan kegiatan belajar dengan maksimal yang pada akhirnya berpengaruh terhadap prestasi belajarnya yang kurang bagus.

B. KONDISI SOSIAL
I. PENGERTIAN KONDISI SOSIAL
Kondisi sosial dari tiap - tiap keluarga berbeda satu sama lain. Hal ini ditentukan oleh keadaan di dalam keluarga tersebut (misalnya jumlah anggota keluarga, komunikasi yang terjalin didalam keluarga, perhatian dari orang tua terhadap anak) dan hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar. Keadaan sosial berarti keadaan yang berkenaan dengan masyarakat, baik masyarakat dalam lingkup yang kecil (keluarga) maupun masyarakat dalam lingkup yang lebih luas. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh H. Abu Ahmad (1982:46) yang mengatakan bahwa kondisi sosial seseorang ditentukan oleh keadaan ya